Makalah
media pembelajaran
MEDIA AUDIO-VISUAL
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
SARLIANTI/13010101008
ZUMROTIN
WAHIDAH/13010101002
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Rabil Alamin berkat
limpahan rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikam makalah yang berjudul “MEDIA AUDIO-VISUAL”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.Sebagai Uswatun Khasanah,
yang telah berhasil membimbing dan mengeluarkan
manusia dari alam kegelapan kealam yang terang benerang, dari kezaliman kepada
jalan yang benar, keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, justru itu kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan dalam pembuatan makalah
kedepannya.
Kendari, 19 september 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu
dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu
pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik
aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru
dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar
bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus
perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses
belajar adalah system percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik.
Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan
elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah
teknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan
interktif.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah
1.
Apa pengertian media audio visual ?
2. Bagaimana karakteistik
dan jenis-jenis audio visual ?
3. Bagaimana
penggunaan audio-visual dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana
contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI ?
5. Apa saja
kelebihan dan kekurangan media audio visual ?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian media audio visual
2. Untuk
mengetahui karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan penggunaan audio-visual dalam pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI serta
kelebihan dan kekurangan media audio visual.
D.
Manfaat Penulisan
Makalah
1. Dapat berbagi
pemikiran dalam bentuk makalah untuk dikaji bersama dalam forum diskusi.
2. Makalah ini diharapkan
dapat menjadi sumber wacan dalam upaya memahami media audio visual.
3. Makalah ini diharapkan
dapat dipergunakan menjadi bahan pembanding untuk menyusun makalah sejenis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Audio-Visual
Media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.[1][1]
Media audio-visual merupakan media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua
unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk
visualisasi.
B. Karakteristik
dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur
suara dan unsur gambar. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat “audible”
artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat.[2][2] Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi
menjadi dua yaitu audio-visual murni dan audio-visual tidak murni.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
1.
Audio-Visual Murni
Audio-visual
murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur
gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a.
Film
Bersuara
Film
bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti
film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang
dimaksud dalm pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film
merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar.
Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan
dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang
berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right
time used in the right way”.[3][3]
Secara
singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi
hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Sesuai dengan tema
pembelajaran
b. Dapat menarik minat siswa
c. Benar dan autentik
d. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
e. Sesuai dengan tigkat kematangan siswa
b. Video
Video
sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif,
bisa bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas
film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio
visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film
dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
2.
Audio-Visual tidak murni
Audio Visual tidak
murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.[5][5] Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus
suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
1. Sound slide
(Film bingkai suara)
Slide atau
filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap,
karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip
termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan
slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang
paling mudah diproduksi. [6][6]
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat
digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon
emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami
konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin
banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep.
Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
C. Penggunaan
Audio-Visual dalam Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan audio-visual untuk pembelajaran yaitu:
a.
Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih
dahulu, kemudian baru memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan.
b.
Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual
misalnya dalam bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus
disesuaikan dengan jam pelajaran
c.
Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa
dengan memberikan penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang
akan diputar dan persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran
pembelajaran.
d.
Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video
selesai, sebaiknya guru melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut.[7][7]
D. Contoh
Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif
jika diajarkan dengan media yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui
terlebih dahulu materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual merupakan salah
satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan. Adapun
bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan audio-visual, khususnya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
a.
Ranah Kognitif\
Materi
Al-Qur’an hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu sebelum teknologi
berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau dengan menggunakan
lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa dikembangkan dengan
menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash, windows movie maker, dsb.[8][8]
b.
Ranah Afektif
Materi
aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun islam. Materi akhlaq
untuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan dengan memutar film
atau video.
Materi
sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih menarik jika
dikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide, sehingga
memungkinkan siswa yang kurang dapat menerima pelajaran dengan hanya
menggunakan indra pendengar, mampu lebih memahami dengan adanya kombinasi
gambar dan suara.
c.
Ranah Psikomotor
Materi fiqh,
dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang dirasa cocok untuk
dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:
1.
Ketika menjelaskan
tentang tata cara shalat
2. Ketika menjelaskan tentang tata cara haji
3. Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya
akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya
dengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun windows movie maker.
E. Kelebihan
dan Kelemahan Media Audio-Visual.
Beberapa
Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
§
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas,
gambar, filmbingkai, film atau video
§
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film
bingkai, film atau gambar
§
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan tame line atau high speed photografi
§
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara
verbal
§
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi,
iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa
kelemahan yaitu :
1. Media
audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media
audio-visual cenderung tetap di tempat.
2. Biaya
pengadaannya relative mahal
3.
Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka
siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media
Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi
menjadi :
§ Audiovisual
Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
§ Audiovisual
tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio visual adalah terlalu
menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.
B.
Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya kita mengetahui
media – media yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi
yang akan kita sampaikan, salah satunya adalah media audio visual. Diharapkan
Kita juga tidak hanya mengetahuinya tapi kita juga harus bisa memanfaatkannya
dengan baik dan tepat guna.
DAFTAR
PUSTAKA
Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video
Pembelajaran.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo
Persada
Jakarta : Grafindo Pers.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran,
Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Pers.
[2][2] Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran,
penerangan, dan penyuluhan (Jakarta: PT Gramedia, 1985), hal,11