Senin, 20 Oktober 2014



Makalah media pembelajaran

MEDIA AUDIO-VISUAL


DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
SARLIANTI/13010101008
ZUMROTIN WAHIDAH/13010101002

JURUSAN TARBIYAH/PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN
KENDARI
2014





KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabil Alamin berkat limpahan rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikam makalah yang berjudul MEDIA AUDIO-VISUAL”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.Sebagai Uswatun Khasanah, yang telah berhasil membimbing  dan mengeluarkan manusia dari alam kegelapan kealam yang terang benerang, dari kezaliman kepada jalan yang benar, keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, justru itu kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan dalam pembuatan makalah kedepannya.


                                                                                                Kendari,  19 september 2014


                                                                                                            Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interktif.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1.      Apa pengertian media audio visual ?
2.      Bagaimana karakteistik dan jenis-jenis audio visual ?
3.      Bagaimana penggunaan audio-visual dalam pembelajaran ?
4.      Bagaimana contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI ?
5.      Apa saja kelebihan dan kekurangan media audio visual ?
C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian media audio visual
2.      Untuk mengetahui karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan  penggunaan audio-visual dalam pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI serta kelebihan dan kekurangan media audio visual.



D.    Manfaat Penulisan Makalah
1.      Dapat berbagi pemikiran dalam bentuk makalah untuk dikaji bersama dalam forum diskusi.
2.      Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber wacan dalam upaya memahami media audio visual.
3.      Makalah ini diharapkan dapat dipergunakan menjadi bahan pembanding untuk menyusun makalah sejenis.



























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Audio-Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.[1][1]
Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

B.     Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat.[2][2] Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua yaitu audio-visual murni dan audio-visual tidak murni.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
1.      Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a.        Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way”.[3][3]
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Sesuai dengan tema pembelajaran
b.      Dapat menarik minat siswa
c.       Benar dan autentik
d.      Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
e.       Sesuai dengan tigkat kematangan siswa
f.       Perbendaharaan bahasa yang benar.[4][4]
b.      Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c.       Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
2.      Audio-Visual tidak murni
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.[5][5] Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
1.      Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. [6][6]
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
C.    Penggunaan Audio-Visual dalam Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio-visual untuk pembelajaran yaitu:
a.       Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
b.      Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran
c.       Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.
d.      Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut.[7][7]
D.    Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan dengan media yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih dahulu materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan. Adapun bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan audio-visual, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
a.       Ranah Kognitif\
Materi Al-Qur’an hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu sebelum teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau dengan menggunakan lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa dikembangkan dengan menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash, windows movie maker, dsb.[8][8]
b.      Ranah Afektif
Materi aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun islam. Materi akhlaq untuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan dengan memutar film atau video.
Materi sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih menarik jika dikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide, sehingga memungkinkan siswa yang kurang dapat menerima pelajaran dengan hanya menggunakan indra pendengar, mampu lebih memahami dengan adanya kombinasi gambar dan suara.
c.       Ranah Psikomotor
Materi fiqh, dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang dirasa cocok untuk dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:
1.      Ketika menjelaskan tentang tata cara shalat
2.      Ketika menjelaskan tentang tata cara haji
3.      Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya dengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun windows movie maker.
E.     Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
§  Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video
§  Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
§   Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high speed photografi
§  Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
§  Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1.      Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
2.      Biaya pengadaannya relative mahal
3.      Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.













 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
§  Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
§  Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan kelemahan pada media audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya.
B.     Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya kita mengetahui media – media yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi yang akan kita sampaikan, salah satunya adalah media audio visual. Diharapkan Kita juga tidak hanya mengetahuinya tapi kita juga harus bisa memanfaatkannya dengan baik dan tepat guna.














DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada
Jakarta : Grafindo Pers.
Suleiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.






[1][1] Syeful bahri,Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,2002), hal 141
[2][2]  Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, penerangan, dan penyuluhan (Jakarta: PT Gramedia, 1985), hal,11
[3][3]. M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal,96
[4][4]  Ibid, hal 98
[5][5] Syeful  bbbahri, Op. Cit, hal 141
[6][6]. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal 155
[7][7].  M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Op.Cit. hal, 97-98
[8][8].  Azhar Arsyad, Op.Cit. hal,61-65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar